Selasa, 30 Juni 2009

Ribuan Camaba Berebut PTN


KRC,MALANG -
Peserta seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) di Malang tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Jika tahun ''hanya'' sekitar 18 ribuan peserta, tahun ini meningkat menjadi 19.915 peserta. Mulai Rabu besok hingga Kamis lusa, para calon mahasiswa baru (camaba) ini akan bertarung memperebutkan kursi PTN.

Khusus di Malang, kursi PTN yang tersedia untuk jalur SNMPTN ini sebanyak 7.725 kursi. Masing-masing Universitas Brawijaya (UB) 5.028 kursi, Universitas Negeri Malang (UM) 1.617 kursi, dan UIN Maliki 1.080 kursi.

Jika semua peserta ujian memilih PTN di Malang sebagai pilihan pertama, maka bisa dipastikan persaingan masuk tiga PTN yang menerima mahasiswa lewat jalur ini sangat ketat. Jika dirata-rata, per camaba yang ingin masuk PTN lewat jalur ini harus menyingkirkan minimal dua orang. Itu rata-rata kasar. Khusus di fakultas-fakultas tertentu, seperti fakultas kedokteran UB, persaingan bisa mencapai 1 : 1.000-an.

Fakultas dengan persaingan tinggi misalnya, di fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. Ada juga fakultas teknik dan fakultas ekonomi, akuntansi, serta hukum untuk program IPS. Di UM, yang menjadi favorit pendaftar adalah fakultas ekonomi, bahasa Inggris dan teknik. Sedangkan di UIN yang paling banyak diminati adalah jurusan informatika.

Sekretaris panitia lokal SNMPTN Malang Sudiono mencontohkan, dari 160 kursi yang disediakan untuk jurusan informatika UIN misalnya, masing-masing kursi diperebutkan sekitar sepuluh pendaftar," terang Sudiono.

Menurut dia, perbandingan tersebut masih belum terlalu besar dibandingkan dengan jurusan favorit lain di PTN yang telah mapan. Yang mana perbandingannya bisa mencapai 1 : 20 lebih. Malahan untuk fakultas kedokteran (FK) perbandingannya bisa mencapai seribuan. "Di UIN Sahid Jakarta, FK sangat tinggi peminatnya," kata Sudiono.

Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UB Welmin Sunyiariningsih menambahkan, di UB yang paling tinggi peminatnya adalah fakultas kedokteran. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, satu kursi di FK bisa diperebutkan ribuan pendaftar. "Tahun ini kami kami yakin peminatnya akan semakin tinggi," ujar dia.

Namun dia tidak tahu pasti dari sekitar 30 kursi untuk jalur SNMPTN itu akan diperebutkan berapa orang tahun ini. Karena yang mendaftar tidak hanya dari Malang, tapi banyak yang dari luar Malang.

Terlambat 15 Menit, Out

Para peserta seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) hendaknya bisa datang tepat waktu saat ujian SNMPTN 1-2 Juli besok. Agar mereka tidak mendapatkan sanksi tidak bisa ikut seleksi gara-gara terlambat itu. Karena, panitia ujian akan membuat aturan yang ketat untuk melakukan pengawasan ujian itu.

Helmi Syarifuddin, seksi kesekretariatan panitia lokal Malang SNMPTN 2009, yang di temui di ruangannya kemarin mengatakan, untuk melakukan pengawasan yang ketat, panitia akan menempatkan dua pengawas ujian di tiap kelas. "Rasio untuk pengawas itu satu dibanding sepuluh," ujar dia.

Dengan demikian, jumlah total pengawas SNMPTN tahun ini sekitar 2 ribu pengawas. Pengawasan yang ketat ini dilakukan untuk menjamin pelaksanaan SNMPTN yang bersih dan bebas dari praktik perjokian.

Untuk memenuhi jumlah pengawas ini, panitia juga melibatkan sejumlah guru SMP dan SMA untuk membantu mengawasi. Termasuk sejumlah dosen di kampus yang dijadikan tempat SNMPTN. Menurut dia, sejumlah guru yang akan dilibatkan itu antara lain guru MTsN Malang 1, MAN 3, SMPN 4, SMAN 8, dan SMKN 2. "Karena tenaga kami terbatas," jelas Hemli.

Ditanya soal kemungkinan adanya perjokian, karena bisa terjadi siswa dari sekolah itu yang ikut SNMPTN dan diawasi gurunya sendiri, Helmi mengatakan, hal itu sudah diantisipasi. Caranya, pengawas akan disilang antara tenaga dosen dengan guru, atau antara dosen dengan dosen dari perguruan tinggi lain.

Sementara, untuk lokasi ujian dibagi tiga PTN. Masing-maisng, UIN kebagian menyelenggarakan program IPS yang jumlahnya mencapai 8.380 pendaftar. Mereka menempati UMM kampus 3 sebanyak 2.100 peserta dengan urutan nomor 209.55.0001-209.55.2100, di STIA mulai nomor 209.55.02100-509.55.02620, MAN I mulai nomor 209.55.2621-209.55.03140, Uniga mulai 309.55.03141-209.55.05220, MTsN Malang 1 mulai 209.55.05221-209.55.05640. Kemudian di MAN 3, mulai nomor 209.55.05641-209.55.06180, di UIN Malang, nomor 209.55.06181-209.55.07880 dan di UB nomor 209.55.07881-209.55.08605.

Sementara, untuk UM menyelenggarakan ujian program IPA yang semua lokasinya berada di UM. Yaitu mulai nomor 109.55.00001-109.55.07200. Tetapi tidak semua nomor itu akan terisi. Karena pendaftar di jurusan IPA hanya 6.972, sehingga nomor maksimalnya hanya 109.55.06972.

Kemudian UB kebagian menyelenggarakan program IPC. Yaitu mulai nomor ujian 309.55.00001-309.55.04670. Meski nomor yang dijadwalkan sejak awal lebih, tapi kini menyesuaikan pendaftar di program IPC.

Sementara, untuk soal ujian kemarin sudah tiba. Soal itu sejumlah 20.447 plus 5 persen sebagai cadangan. Kemarin soal itu sudah dicek lalu disimpan di salah satu ruangan di UIN. Untuk menjaga keamanan, kunci ruangan itu dipegang oleh tiap perguruan tinggi; UIN, UM, dan UB. Maka jika ingini membuka ruangan harus ada pemegang kunci dari tiga lembaga itu. (jj)

Tidak ada komentar: