Jumat, 31 Oktober 2008

Tiga Perusahaan Telekomunikasi Diketahui Tidak Sehat STIE MCE Wisuda 355 Sarjana S1 dan S2



KRC, Campus
Tiga perusahaan Telekomunikasi dianggap tidak sehat hasil skripsi salah satu mahasiswa terbaik STIE Malang Kucecwara Malang Laboratorium Bursa Efek MCE.Penelitiannya didasarkan data-data yang telah dilakukan Downlude disitus http://www.idx.co.id/. Dalam data deketahui antara hutang lancar dan aktifanya tidak seimbang, lebih banyak hutang lancarnya.
Dikatakan Rezaldi Eka Nugraha, bahwa hasil penilitian di bursa efekti berhasil termonitoring tiga perusahaan diantaranya Pt. Telekomunikasi tbk, Pt. Indosat serta Pt. Excelindo. Rezaldi berhasil membuka neraca mereka, karena dianggap sudah cukup terbuka di bursa. Tentunya dengan adanya tidak sehatnya Dari tiga perusahaan itu dinggap mendekati kebangkrutan. Adanya skripsi Rezal berkaitan dengan telekomunikasi akhirnya mendapatkan nilai IPK 3,61 pada study Managemen dan dianggap sebagai mahasiswa terbaik.
Sementara Rielda Simajutak jurusan Akutansi ini juga mendapatkan nilai terbaik dibidang Akutansi dengan IPK 3,87 setelah melakukan penelitian disalah satu perusahaan di Sidoarjo. Drs. Ali lating , MM Humas STIE Malang kucecwara menyampaikan secara keseluruhan jumlah mahasiswa yang akan diwisuda Sabtu (2/11) berjumlah 231 wisudawan SI jurusan akutansi 124 wisudawan S1 jurusan Managemen, 7 wisudawan jurusan Pascasarjana, Sedangkan dari 355 wisudawan sarjana SI yang sudah bekerja sebelum wisuda sebanyak 37 orang atau sekitar 10% dari jumlah wisudawan.
Ditambahkan Lating STIE Malangkucecwawara pada tahun 2007/2008 telah mencatat dengan dikukuhkannya guru besar diantaranya Prof. Dr.Muslchah, Ak.M.ec dan Prof.Dr. abdulkadir, MSi sedangkan prestasi yang lain Dra. Nevi Danila. MBA Ketua STIE MCE mendapatkan penghargaan dosen berprestasi Sejatim, sedangkan Dra. Nunjng Nurastuti , MS dapat prestasi peraih desain poster penelitian terbaik Nasional Dikti.
Diungkapkan juga bahwa STIE MCE telah melakukan kerjasama magang plus dengan beberapa perusahaan diantaranya dengan BNI Syariah Mandiri dan BTN Syariah serta BTN Malang selain itu juga sudah tejalin hubungan dengan 90 Perusahaan di Jatim. (eas)

Selasa, 28 Oktober 2008

Nasrullah.Msi Kahumas UMM : SElain Kedokteran Akper Juga Cukup Banyak Peminatnya



KRC, Campus
Selain fakultas kedokteran Akademi perawat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) juga menjadi jurusan yang diminati. Karena untuk jurusan yang berkaitan dengan kesehatan itu dianggap cukup jarang dan tenaganya sangat dibutuhkan. “ Jurusan akper di UMM, cukup banyak peminatnya, karena salah satu jurusan dibidang kesehatan yang cukup langkah dan banyak dibutuhkan tenaganya untuk rumah sakit dan puskesmas, tandas Nasrullah , M.Si Kahumas UMM pada Koran Rakyat cybermedia Campus belum lama ini.
Dikatakan Nasrullah tentuya jurusan kesehatan ini untuk meningkatkan kualitas mereka dengan cara memperbanyak Laboratorium untuk praktek dimana Lab itu terpisah dari fakultas kedokteran. Sedangkan UMM sudah melakukan kerjasama dengan sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit di Jawa Timur termasuk rumah Sakit yang ada di Kabupaten Kediri dan Rumaha Sakit di Kepanjen kabupaten Malang, sehingga siswa lulus sudah ada yang menerima untuk bekerja. Dicontohkan lulusan tahun 2008 yang barusan di wisuda dari 106 reguler sebagian dudah ada yang diminta untuk bekerja di rumah sakit sebagai perawat sedangkan 54 wisudawan sudah bekerja, karena dikirim rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan mereka. (eas)

Sabtu, 25 Oktober 2008

Dr.Yaqub Cikusin PR Unisma :Tingkatkan Mutu Unisma Adopsi Unair Dosen Malas Terancam'


KRC, Campus
Menghadapi persaingan yang cukup ketat di perguruan tinggi swasta Universitas Islam Malang (Unisma ) berusaha meningkatkan mutu dan kualitas dosen dan mahasiswa, karena bila hal itu tidak dilaksanakan akan ketinggalan dengan perguruan tinggi yang lain. “ Saya berusaha tingkatkan mutu akademik sehingga bisa menghasilkan wisudawan yang berkualitas,” tandas Dr. Yaqub Cikusin , M.Si Pembantu Rektor Unisma Malang pada Koran Rakyat Cybermedia Campus Jumat (24/10) kemarin.
Dikatakan Yaqub untuk bisa meningkatkan mutu berangkat dari kalangan pimpinan Unisma dulu, selanjutnya ke para dosen dan mahasiswa.Jadi sekarang tidak ada dosen yang mencoba malas-malasan serta tidak kreatif, pasti akan terlindas dengan yang lain dan dapat peringatan.Di Unisma sekarang dosen absen juga layaknya mahasiswa, bila dosen seringkali tak masuk maka mahasiswa diberi kesempatan untuk mengadu ke rektorat. Tentunya pasti ada sangsi, kalau dosen sampai berat sangsinya tak dikasih jam mengajar. Termasuk juga dalam hal pemberian nilai, kalau mata pelajaran Sosial Politik yang saya ajarkan tidak mudah memberikan nilai, karena kita ukur kualitas serta kemampuan mahasiswanya. Kalau memang mereka dapa nilai A berarti nilai mereka murni, begitu juga yang mendapatkan nilai jelek itu juga murni. Karena, Yaqub berusaha meningkatkan kualitas dan standarisasi mahasiswa Unisma, minimal sama atau lebih dengan perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Dijelaskan Yqub Alumni Universitas Airlangga Surabaya ini, ia menginginkan mahasiswanya sama dengan Unair dalam hal kualitas, tentunya tradisi yang santai perlu ditinggalkan dan ada standarisasi dalam pengajaran dan memberikan nilai. Lebih baik meluluskan mahasiswa sedikit berkualitas dari pada banyak tak bermutu.” Sampai bisa cek mahasiswa Sosial Politik yang kami ajar yang nilainya bagus kalau diaduh dengan perguruan tinggi negeri pasti tak akan kalah, “tandasnya berbinar-binar.
Namun dikatakan Yaqub tak mudah dalam merombak serta mengadopsi perguruan tinggi negeri seperti Unair, karena harus ada kemauan dan kemampuan dari seluruh dosen Unisma dan yang penting bisa menghilangkan tradisi santai dan mau belajar lagi. Sementara beberapa dosen Unisma yang namanya keberatan disebutkan, baik untuk peningkatan mutu tak ada masalah, namun harus dilihat dulu kondisi dan kapasitas dosen yang ada.Karena fasilitas terhadap dosen negeri dan swasta jauh berbeda,kalau tujuanya kearah standarisasi tak masalah, tapi harus diperhatikan kesejahteraan dosen juga

Sementara dalam Wisudawan terbaik Unisma Tahun 2008
1.Atik Umama, Spd dengan IPK 3,89 Jurusan Bahasa Inggris
2.Program Politeknik Atas Nama Deny Sugiarto IPK 3,26
3.Program Pasca Sarjana harjono MH IPK 3,93
4.Asmaul Chomsah,SE IPK 3,85 jurusan Ekonomi

Kamis, 23 Oktober 2008

Unibraw, UM Dan Unisma Adakan Wisuda Serentak Masyarakat Harapkan tak Terjadi Kemacetan Jalan





KRC, Campus
Tiga perguruan tinggi negeri dan swasta sabtu (25/10) besok serentak mengadakan Wisuda Sarjana. Universitas Islam Malang mewisuda sekitar 746 Sarjana dari berbagai jurusan, sedangkan Universitas Negeri Malang 1610 Wisudawan begitu juga Universitas Brawijaya Malang mewisuda 1123 wisudawan. Dengan diadakan serentak wisuda tiga perguruan tinggi diharapkan warga masyarakat tak terjadi kemacetan, karena posisi sejumlah perguruan tinggi itu hampir berdekatan. Saya harap tak sampai terjadi kemacetan tandas Bagus salah seorang warga Dinoyo pada Koran Rakyat Cybermedia campus belum lama ini.
Dikatakan Suhada yang didampingi Nur Sodig,SE MM Humas Universitas Islam Malang, bahwa jumlah wisudawan Unisma sekitar 746 yang terdiri dari Fakultas Teknik, Pasca sarjana, ekonomi , Mipa , Biologi, FKIP, Poltek serta beberapa jurusan yang lain, sedangkan untuk mahasiswa yang mempunyai nilai terbaik dari jurusan FKIP Bahasa Inggris atas nama Atik dengan nilai IP. 3,89. Diperkirakan wisuda itu akan dihadiri oleh M. Ali Dirjen Depag RI.
Secara terpisah Zulkarnain,Nst,Mpd Humas Universitas Negeri Malang menyampaikan bahwa untuk mahasiswa UM yang diwisuda besok jumlahnya sekitar 1610 Wisudawan dari berbagai jurusan diantaranya Pasca sarjana, Fakultas teknik, Sastra, FIP, FE dan beberapa fakultas lain. Sedangkan jumlah wisudawan kali ini sedikit berkurang kalau dibanding dengan tahun yang lalu, namun ia berkeyakinan untuk siswa yang berkeinginan untuk belajar di UM masih cukup besar

Secara terpisah Farid Atmadiwirya Kahumas Brawijaya menyampaikan Wisuda Periode I Tahun Akademik 2008/2009 25 Oktober 2008 Universitas Brawijaya menggelar wisuda Upacara wisuda diikuti oleh 1123 orang lulusan, dilakukan di depan Rapat Terbuka Senat Universitas Brawijaya yang berlangsung Sasana Samanta Krida, dipimpin langsung oleh Rektor Prof Dr Ir Yogi Sugito. Para wisudawan berasal dari berbagai strata pendidikan, meliputi 186 orang dari program diploma, 823 orang dari program sarjana, 105 orang program magister dan 9 orang dari program doktor. Secara rinci, Fakultas Hukum 74 orang wisudawan, Fakultas Ekonomi 229 orang, Fakultas Ilmu Administrasi 178 orang, Fakultas Pertanian 103 orang, Fakultas Peternakan 41 orang, Fakultas Teknik 83 orang, Fakultas Kedokteran 102 orang, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 65 orang, Fakultas MIPA 153 orang, Fakultas Teknologi Pertanian 46 orang, dan Program Pascasarjana 49 orang. Rektor juga berkesempatan memberikan penghargaan kepada wisudawan dengan predikat cum laude. Dari Program Pascasarjana penghargaan diberikan kepada Dr Hendro Wijanarko SE MM (S3 Ilmu Manajemen; IPK 3,86), dan Astrid Puspaningrum (S2 Manajemen; IPK 3,96); Program Sarjana: Lailatus Uzlifa SH (Ilmu Hukum; IPK 3,59), Diana SE (Manajemen; IPK 3,70), Sriwahyuni Intan R SAB (Administrasi Bisnis; IPK 3,73), Ani Fatihatul Maslahah SP (Hortikultura; IPK 3,71), Mujahidin Ahmad SPt (Produksi Ternak; IPK 3,76), Peter Setiawan ST (Teknik Elektro; IPK 3,65), dr Dian Nugrahenny (Kedokteran; IPK 3,74), Alif Yuli Alfika SPi (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan; IPK 3,76), Debby Dihardjo SSi (Biologi; IPK 3,74), Aryani Susanti STP (Teknologi Hasil Pertanian; IPK 3,72); 3) Program Diploma: Zanib Sismiati AMd (Akuntansi; IPK 3,56), Emi Teja Kusuma Dewi AMd (Pariwisata; IPK 3,81), Reny Juniawati AMd (Agribisnis Pertanian; IPK 3,75), Bagus Adi Wijaya AMd (Manajemen Informatika; IPK 3,59).(ard)

Sabtu, 18 Oktober 2008

Prof. Dr. Suparno Rektor : "UM Siap Bersaing Di Dunia International"


KRC, Kampus
Universitas Negeri Malang (UM) siap bersaing ditingkat Internasional. Oleh,karenanya diusianya ke 54 tahun ini terus berbenah, sehingga lulusanya semakin berkualitas. " saya akan terus melakukan pembenahan, sehingga lulusan kami bisa menjadi sarjana yang mandiri dan berkualitas," tandas Prof. Dr. H. Suparno Rektor UM diselah-selah Diesnatalis Sabtu (18/10) pada wartawan Koran Rakyat Cybermedia Campus.
Dikatakan, bahwa dirinya tidak menginginkan ada kambing hitam bahwa perguruan tinggi hanya bisa ciptakan sarjana saja, tapi tak bertanggung jawab terhadap kelangsungan mereka, yang kecenderunganya sebagai pengaggur terdidik. Oleh, karenanya UM terus melakukan aktifitas program yang berkaitan dengan kualitas mahasiswa, sehingga bila mereka nanti keluar bisa siap kerja.
Dikatakannya Sebagai Perguruan Tinggi unggul yang peduli terhadap nilai kemanusiaan dan menjadi rujukan dalam pengembangan bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan visi yang diemban Universitas Negeri Malang (UM). Visi ini tampaknya semakin meluas ke permukaan karena berbagai kebijakan baru dan sistem manajemen yang akuntabel ditunjukkan oleh Universitas yang beberapa bulan lalu launching Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

Ditambahkan juga Universitas yang menjadi rujukan berbagai perguruan tinggi ini memasuki usia yang terbilang cukup matang, 54 tahun perjalanan perguruan tinggi ini menjadi sebuah universitas dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) dan sekarang menjadi Universitas Negeri Malang (UM). Perubahan status dari IKIP menjadi Universitas ini tidak lain karena mandat yang diberikan kepada UM diperluas, dari mandat mencetak guru menjadi mandat untuk mencetak guru dan sarjana ilmu murni dalam konteks penguatan pendidikan guru. Hal ini terbukti dari adanya dua prodi yakni kependidikan dan nonkependidikan pada setiap Jurusan, dua prodi ini dispesialisasikan menjadi 30% spesialisasi matakuliah bidang keguruan dan 70% ilmu konten. Dalam kesempatan Diesnatalis juga selain sejumlah pejabat dan dosen serta para rektor di Malang juga dihadiri oleh Prof.Dr.Ir.M.Munir Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Depdiknas yang telah menyampaikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi juga harus dilakukan pemantauan masyarakat, sehingga hasil penelitian yang dikeluarkan dari dana negara itu betul bisa diterapkan dan bermanfaat. (ard)