Sabtu, 18 Oktober 2008

Prof. Dr. Suparno Rektor : "UM Siap Bersaing Di Dunia International"


KRC, Kampus
Universitas Negeri Malang (UM) siap bersaing ditingkat Internasional. Oleh,karenanya diusianya ke 54 tahun ini terus berbenah, sehingga lulusanya semakin berkualitas. " saya akan terus melakukan pembenahan, sehingga lulusan kami bisa menjadi sarjana yang mandiri dan berkualitas," tandas Prof. Dr. H. Suparno Rektor UM diselah-selah Diesnatalis Sabtu (18/10) pada wartawan Koran Rakyat Cybermedia Campus.
Dikatakan, bahwa dirinya tidak menginginkan ada kambing hitam bahwa perguruan tinggi hanya bisa ciptakan sarjana saja, tapi tak bertanggung jawab terhadap kelangsungan mereka, yang kecenderunganya sebagai pengaggur terdidik. Oleh, karenanya UM terus melakukan aktifitas program yang berkaitan dengan kualitas mahasiswa, sehingga bila mereka nanti keluar bisa siap kerja.
Dikatakannya Sebagai Perguruan Tinggi unggul yang peduli terhadap nilai kemanusiaan dan menjadi rujukan dalam pengembangan bidang kependidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan visi yang diemban Universitas Negeri Malang (UM). Visi ini tampaknya semakin meluas ke permukaan karena berbagai kebijakan baru dan sistem manajemen yang akuntabel ditunjukkan oleh Universitas yang beberapa bulan lalu launching Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK).

Ditambahkan juga Universitas yang menjadi rujukan berbagai perguruan tinggi ini memasuki usia yang terbilang cukup matang, 54 tahun perjalanan perguruan tinggi ini menjadi sebuah universitas dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) dan sekarang menjadi Universitas Negeri Malang (UM). Perubahan status dari IKIP menjadi Universitas ini tidak lain karena mandat yang diberikan kepada UM diperluas, dari mandat mencetak guru menjadi mandat untuk mencetak guru dan sarjana ilmu murni dalam konteks penguatan pendidikan guru. Hal ini terbukti dari adanya dua prodi yakni kependidikan dan nonkependidikan pada setiap Jurusan, dua prodi ini dispesialisasikan menjadi 30% spesialisasi matakuliah bidang keguruan dan 70% ilmu konten. Dalam kesempatan Diesnatalis juga selain sejumlah pejabat dan dosen serta para rektor di Malang juga dihadiri oleh Prof.Dr.Ir.M.Munir Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Depdiknas yang telah menyampaikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi juga harus dilakukan pemantauan masyarakat, sehingga hasil penelitian yang dikeluarkan dari dana negara itu betul bisa diterapkan dan bermanfaat. (ard)

Tidak ada komentar: