Minggu, 21 Juni 2009

Jeblok UN di Kota Malang 1497 Siswa tak Lulus


1.497 Siswa Tak Lulus

UN SMP-MTs, Tingkat Kelulusan Menurun Dibanding Tahun Lalu

KRC,MALANG -
Kelulusan siswa SMP dan MTs di Kota Malang tahun ini jeblok. Prosentase kelulusan siswa menurun dibanding tahun lalu. Tahun ini yang tidak lulus sebanyak 1.497 siswa dari total 10.659 peserta ujian nasional (UN). Dengan jumlah itu, tingkat tingkat kelulusan UN hanya 85.9 persen. Sedangkan tahun lalu tingkat kelulusan mencapai 88,63 persen dari total peserta UN sebanyak 10.657 siswa.

Selain lebih banyak yang tidak lulus, dari Kota Malang tak satu pun yang masuk sebagai sekolah dengan rata-rata terbaik tingkat Jatim atau siswa terbaik untuk sepuluh besar Jatim. Justru yang ada hanya satu siswa terbaik urutan ketiga untuk sekolah swasta Jatim atas nama Steven Lukas G dari SMP Kolose Santo Yusup 1 dengan NUN 39,20. Meski demikian, untuk peringkat siswa terbaik se-Kota Malang, Steven hanya berada di peringkat ketiga di bawah Hesti Retno BA dari SMPN 5 dengan NUN 39,35 dan Ricky S. Putra dengan NUN 35,95.

Menanggapi jebloknya prestasi UN SMP yang jeblok ini, Kabid Dikmen Diknas Kota Malang Sugiharto merasa ada yang aneh. Karena, prestasi tertinggi untuk rata-rata NUN (nilai ujian nasional) terbaik justru diraih sekolah-sekolah yang selama ini tidak pernah muncul dalam berbagai ajang prestasi. Salah satunya sekolah di Tulungagung.

Tanpa bermaksud berburuk sangka atas penyelanggaraan UN di Tulungagung, kata Sugiharto, ada tanda tanya besar dengan prestasi sekolah di Tulungagung itu. "Karena rata-rata nilai sekolah itu 37. Itu kan berarti setiap siswa rata-rata mendapat nilai 9. Wah, hebat sekali," ujar lelaki berkumis tebal ini.

Dengan berseloroh dia mengatakan, Diknas Kota Malang akan menjalin kemitraan dengan Tulungagung untuk belajar cara meningkatkan NUN siswa. "Kalau perlu mereka diminta presentasi di Kota Malang," ujarnya sembari tersenyum.

Alasan Sugiharto, selama ini semua sekolah di Kota Malang banyak yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, tetapi toh nilainya tidak menjadi yang terbaik Jatim. Sedangkan di Tulungagung jarang muncul, ternyata hasil UN-nya luar biasa.

Sementara itu, pandangan lain diutarakan Dr Sutirjo, wakil kepala MTsN Malang 1 bidang kurikulum. Dia menilai bisa saja daerah lain lebih matang dalam menyiapkan siswanya menghadapi UN. Menurut dia, Kota Malang harus tetap konsisten untuk terus meningkatkan mutu pendidikan tanpa terlalu galau dengan apa yang dilakukan daerah lain. "Saya memilih untuk berpikiran positif saja, toh semuanya sudah terjadi," ujar Sutirjo, kemarin malam.

Dia sebenarnya juga heran dengan fenomena sekolah-sekolah di luar Malang. Tetapi jika dipikir lebih dalam, kata Sutirjo, bisa saja selama ini yang dipersiapkan sekolah-sekolah di Malang masih kurang. Menurut dia, semua seolah di Kota Malang tidak perlu larut dalam kekecewaan, tetapi harus semakin keras untuk berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya.

Empat SMP Swasta Luluskan 100 Persen

Sementara itu, SMP swasta di Kota Batu mampu bertarung dengan SMP negeri. Hasil UN yang diterima Dinas Pendidikan Kota Batu menyebutkan tak satu pun SMPN meluluskan siswa hingga 100 persen. Sebaliknya, empat SMP swasta meluluskan siswanya 100 persen. Yakni, SMP Al Izza, Taman Siswa, Al Irsyad, dan SMP Sulaiman. Di Kota Batu ada 20 SMP yang ikut UN. Empat di antaranya adalah SMPN dan sisanya swasta.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Mistin, mengatakan bahwa peserta UN 2.270 siswa. Siswa yang tak lulus 204 siswa atau angka kelulusan mencapai 91 persen. Angka kelulusan ini sendiri lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 90 persen. Mistin juga menjelaskan, ada satu SMP dengan angka tak lulus mencapai 50 persen. Sayang, dia tidak mau menyebutkan lembaga mana yang memiliki angka ketidaklulusan hingga 50 persen.

Sedangkan NUN (nilai ujian nasional) tertinggi tingkat SMP se-Kota Batu diraih Rizal David Dwi Cahyono asal SMPN 1 Kota Batu. Anak dari pasangan Cahyo Handiyono Irawan dengan Esti Purwaningrum itu mendapat nilai 39,40 dan ujian sekolah 140,87.

Rizal yang ditemui saat pelepasan siswa kemarin, mengaku kaget. Dia juga tidak menyangka hasil ujiannya tertinggi di Kota Batu. "Nggak nyangka Mas. Saya pikir hanya di sekolah," katanya, sambil tersenyum yang didampingi ibunya saat mengambil hasil ujian.

Sedangkan hasil UN SMP di Kabupaten Malang tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Tingkat kelulusannya 91 persen. Dari 21.968 siswa yang ikut UN, 2.004 siswa tidak lulus. Sedangkan dari 66 SMPN, 21 di antaranya meluluskan siswanya 100 persen.

Sedangkan untuk swasta, dari 194 lembaga, 75 di antaranya mengalami kelulusan hingga 100 persen. "Paling banyak siswa yang tidak lulus berada di daerah terpencil. Untuk perkotaan, sekolahan swasta," kata Kadiknas Kabupaten Malang Suwandi, saat ditemui kemarin.

Sedangkan penyebab banyaknya siswa yang tidak lulus ada berbagai faktor. Di antaranya, karena pengaruh game di internet maupaun play station yang mulai marak. Hal itu berdasarkan pantauan diknas saat menanyakan masalah tersebut kepada kepala sekolah. (li)

Tidak ada komentar: