Sabtu, 21 November 2009

FKUB AWARD MOTIVASI MAHASISWA BERPRESTASI




KRC, Campus
Dengan Semangat Pemuda, Kita Wujudkan Tenaga Kesehatan Sebagai Motor Penggerak Pembangunan Bangsa. Kalimat itu terpampang jelas pada spanduk kegiatan FK UB Award yang diselenggarakan Lembaga Studi Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran UB, Minggu (22/11) pukul 08.00 WIB di Gedung Graha Medika FK UB.
FK UB Award diselenggarakan dengan tujuan memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk terus berprestasi di bidangnya masing-masing. Banyak kategori yang dilombakan pada acara ini, diantaranya mahasiswa pelopor pemuda wirausaha, mahasiswa dengan IPK terbaik masing-masing jurusan dan semester, mahasiswa teladan, mahasiswa berprestasi dibidang Penalaran, mahsiswa berprestasi bidang olahraga, serta dosen dan karyawan berprestasi.
Menurut ketua pelaksana, Eko Aprianto, penilaian pemenangnya berdasarkan tiga kriteria yaitu tema, personality, dan kemampuan peserta menjawab pertanyaan sesuai dengan kategori saat interview.
Eko menjelaskan banyak mahasiswa dan dosen yang belum paham acara ini, sehingga responnya kurang begitu dahsyat. Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang tidak sesuai target. “Tapi paling tidak, ketika tadi dr. Hanafi selaku perwakilan dekan hadir dan mengetahui format kegiatan ini sehingga beliau menyarankan agar tahun depan FK UB Award ini diadakan bersamaan dengan Diesnatalis, saya cukup senang karena kegiatan ini telah mendapat dukungan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan”, imbuhnya.
Kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan ini, diformat layaknya penganugrahan Piala Oscar, yang ditandai dengan adanya red karpet serta pembaca nominasi yang berasal dari kalangan pejabat organisasi intra Fakultas Kedokteran.
Di temui di tempat yang sama, Ardhan Prahara Putra selaku Presiden Mahasiswa BEM Fakultas Kedokteran UB, berharap kegiatan ini mampu membuka mata seluruh civitas akademika Universitas Brawijaya bahwa mahasiswa kedokteran tidak hanya identik dengan kutu buku, namun juga memiliki segudang prestasi non akademik yang mampu memberikan insprirasi bagi pemuda dan mahasiswa lainnya untuk turut serta menorehkan prestasinya.(Ve)

JFest FK UB Untuk Indonesia


Workshop Multimedia Animasi dari beberapa SMU dan mahasiswa di Malang (ev)


Peserta mading tiga demensi dari SMK Muhammadiyah Batu (ev)

KRC, Kampus
Minggu (22/11), BEM Fakultas Kedokteran Brawijaya melalui Lembaga Pers Mahasiswanya mengadakan JFest tahun ketiga. Kegiatan bertema bersatulah Indonesiaku dan tunjukkan jati dirimu, memiliki tiga kategori lomba yaitu Mading 3 Dimensi, Video Reportase, dan Desain Poster. Selain itu ada pula Workshop Multimedia Animasi yang pesertanya berasal dari berbagai kalangan.
Ditemui di sela-sela kesibukannya Era Fajar, ketua pelaksana JFest mengatakan kegiatan yang bertempat di gedung FAAL RK 1-3 ini, tujuan utamanya adalah membentuk pribadi yang kreatif dan kompetitif sehingga mampu memotivasi diri sendiri untuk berprestasi. “Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB tadi, pesertanya 11 tim dari SMA untuk Mading 3 dimensi, 3 tim SMA dan 2 tim mahasiswa untuk video reportase, 9 mahasiswa untuk lomba poster, serta 25 peserta untuk workshop. Nantinya, tim juri akan menentukan pemenang 1, 2, dan favorit dari masing-masing kategori”, jelas mahasiswa semester lima jurusan Pendidikan Dokter ini.
Ketika ditanya seputar peluang juara, Edo selaku ketua tim pembuatan mading 3 Dimensi dari SMK Muhammdiyah Batu menceritakan bahwa timnya merasa pesimis bisa menang karena tim lawan biasanya memunculkan kejutan-kejutan diakhir waktu. Sedangkan timnya sudah maksimal membuat mading berbentuk rumah adat Joglo dan Tugu tua yang sudah tidak diperhatikan masyarakat dan pemerintah. Edo menambahkan terlepas dari siapapun yang menang, tim ini punya misi tersendiri yaitu memberikan pengertian kepada masayarakat bahwa budaya Indonesia adalah Jatidiri bangsa, sehingga wajib bagi semua untuk terus merawat dan melestarikannya. Semoga. (Ve)

Jumat, 10 Juli 2009

1tahun PSPDG FKUB Adakan Baksos Dan Ceramah Ilmiah


Keterangan Foto : Peserta Ceramah Ilimiah PSPDG FKUB (ard)


Keterangan Foto: Pemateri Ceramah Ilmiah PSPDG (eas)


Keterangan Foto:Dr.dr.Setyawati S.Karyono,Mkes Pembantu Dekan II FKUB (ard)

Media Center,Fkub
Dentistry Update 2009 salah satu tema ceramah ilmiah yang diselenggarakan Program study Pendidikan dokter gigi (PSPDG), kegiatan yang diikuti ratusan peserta berlangsung cukup sukses, acara dibuka Dr.dr.Setyawati S.Karyono,Mkes Pembantu Dekan II FKUB Sabtu (11/06) di gedung Audiotorium Lantai 06 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Sebelum cara dimulai dilangsungkan pemotongan kue 1 tahun PSPDG oleh Pembantu dekan II FKUB.
Acara ceramah ilmiah kedokteran Gigi ini sebagai rangkaian kegiatan 1 Tahun Program kedokteran Gigi FKUB yang sebelumnya dilaksanakan Bakti sosial dengan pengobatan dan pemeriksaan Gigi gratis di desa Gubuk Klakah Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang sebagaimana disampaikan drg.M. Chair Effendi,SU,SpKGA Ketua PSPDG FKUB pada Media Center, dijelaskan bahwa ceramah ilmiah ini merupakan pincak kegiatan dari PSPDG yang telah mengadakan ulang tahun yang pertama kali.Harapanya kedepan akan semakin maju program studi ini, sehingga bisa mencetak dokter gigi yang profesional. Saat ini minat untuk masuk kejurusan PSDG terus mengalami peningkatan, sehingga kalau tahun lalu PSDG hanya menerima 8% dari jumlah pendaftar dijurusan Gigi, untuk tahun ini diperkirakan akan ditingkatkan jumlahnya sekitar 10% hingga 15 % pendaftar yang akan diterima, dikarenakan kebutuhan tenaga dokter gigi sangat dibutuhkan.
drg.R.Setyohadi, MS Ketua panitia didampingi drg. Nita Margarettha,SpPM sekretaris panitia menyampaikan bahwa peserta diperkirakan 200 orang lebih dari seluruh dokter gigi di Indonesia, sedangkan pemateri handal yang ditampilkan drg.Rudi Wigianto, Phd,DFM,FICCDE materi Indirect Inlay & Uplay, drg. Farichan Hanum, Mkes (Sosialisasi peraturan P3KGB), drg. Adang Sudjana,MKes kode etik kedokteran Gigi, drg. Nita margaretha, SpPM materi ora lesions associated with Hih -Aids,drg. Joko Widtyastomo, SpBM tata laksana klinis infeksi hiv di sarana kesehatan, drg. Ahmad Syafii, SpOrt analisa sederhana cephalomentri. (eas)

Selasa, 30 Juni 2009

Ribuan Camaba Berebut PTN


KRC,MALANG -
Peserta seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) di Malang tahun ini meningkat dibanding tahun lalu. Jika tahun ''hanya'' sekitar 18 ribuan peserta, tahun ini meningkat menjadi 19.915 peserta. Mulai Rabu besok hingga Kamis lusa, para calon mahasiswa baru (camaba) ini akan bertarung memperebutkan kursi PTN.

Khusus di Malang, kursi PTN yang tersedia untuk jalur SNMPTN ini sebanyak 7.725 kursi. Masing-masing Universitas Brawijaya (UB) 5.028 kursi, Universitas Negeri Malang (UM) 1.617 kursi, dan UIN Maliki 1.080 kursi.

Jika semua peserta ujian memilih PTN di Malang sebagai pilihan pertama, maka bisa dipastikan persaingan masuk tiga PTN yang menerima mahasiswa lewat jalur ini sangat ketat. Jika dirata-rata, per camaba yang ingin masuk PTN lewat jalur ini harus menyingkirkan minimal dua orang. Itu rata-rata kasar. Khusus di fakultas-fakultas tertentu, seperti fakultas kedokteran UB, persaingan bisa mencapai 1 : 1.000-an.

Fakultas dengan persaingan tinggi misalnya, di fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. Ada juga fakultas teknik dan fakultas ekonomi, akuntansi, serta hukum untuk program IPS. Di UM, yang menjadi favorit pendaftar adalah fakultas ekonomi, bahasa Inggris dan teknik. Sedangkan di UIN yang paling banyak diminati adalah jurusan informatika.

Sekretaris panitia lokal SNMPTN Malang Sudiono mencontohkan, dari 160 kursi yang disediakan untuk jurusan informatika UIN misalnya, masing-masing kursi diperebutkan sekitar sepuluh pendaftar," terang Sudiono.

Menurut dia, perbandingan tersebut masih belum terlalu besar dibandingkan dengan jurusan favorit lain di PTN yang telah mapan. Yang mana perbandingannya bisa mencapai 1 : 20 lebih. Malahan untuk fakultas kedokteran (FK) perbandingannya bisa mencapai seribuan. "Di UIN Sahid Jakarta, FK sangat tinggi peminatnya," kata Sudiono.

Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UB Welmin Sunyiariningsih menambahkan, di UB yang paling tinggi peminatnya adalah fakultas kedokteran. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, satu kursi di FK bisa diperebutkan ribuan pendaftar. "Tahun ini kami kami yakin peminatnya akan semakin tinggi," ujar dia.

Namun dia tidak tahu pasti dari sekitar 30 kursi untuk jalur SNMPTN itu akan diperebutkan berapa orang tahun ini. Karena yang mendaftar tidak hanya dari Malang, tapi banyak yang dari luar Malang.

Terlambat 15 Menit, Out

Para peserta seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) hendaknya bisa datang tepat waktu saat ujian SNMPTN 1-2 Juli besok. Agar mereka tidak mendapatkan sanksi tidak bisa ikut seleksi gara-gara terlambat itu. Karena, panitia ujian akan membuat aturan yang ketat untuk melakukan pengawasan ujian itu.

Helmi Syarifuddin, seksi kesekretariatan panitia lokal Malang SNMPTN 2009, yang di temui di ruangannya kemarin mengatakan, untuk melakukan pengawasan yang ketat, panitia akan menempatkan dua pengawas ujian di tiap kelas. "Rasio untuk pengawas itu satu dibanding sepuluh," ujar dia.

Dengan demikian, jumlah total pengawas SNMPTN tahun ini sekitar 2 ribu pengawas. Pengawasan yang ketat ini dilakukan untuk menjamin pelaksanaan SNMPTN yang bersih dan bebas dari praktik perjokian.

Untuk memenuhi jumlah pengawas ini, panitia juga melibatkan sejumlah guru SMP dan SMA untuk membantu mengawasi. Termasuk sejumlah dosen di kampus yang dijadikan tempat SNMPTN. Menurut dia, sejumlah guru yang akan dilibatkan itu antara lain guru MTsN Malang 1, MAN 3, SMPN 4, SMAN 8, dan SMKN 2. "Karena tenaga kami terbatas," jelas Hemli.

Ditanya soal kemungkinan adanya perjokian, karena bisa terjadi siswa dari sekolah itu yang ikut SNMPTN dan diawasi gurunya sendiri, Helmi mengatakan, hal itu sudah diantisipasi. Caranya, pengawas akan disilang antara tenaga dosen dengan guru, atau antara dosen dengan dosen dari perguruan tinggi lain.

Sementara, untuk lokasi ujian dibagi tiga PTN. Masing-maisng, UIN kebagian menyelenggarakan program IPS yang jumlahnya mencapai 8.380 pendaftar. Mereka menempati UMM kampus 3 sebanyak 2.100 peserta dengan urutan nomor 209.55.0001-209.55.2100, di STIA mulai nomor 209.55.02100-509.55.02620, MAN I mulai nomor 209.55.2621-209.55.03140, Uniga mulai 309.55.03141-209.55.05220, MTsN Malang 1 mulai 209.55.05221-209.55.05640. Kemudian di MAN 3, mulai nomor 209.55.05641-209.55.06180, di UIN Malang, nomor 209.55.06181-209.55.07880 dan di UB nomor 209.55.07881-209.55.08605.

Sementara, untuk UM menyelenggarakan ujian program IPA yang semua lokasinya berada di UM. Yaitu mulai nomor 109.55.00001-109.55.07200. Tetapi tidak semua nomor itu akan terisi. Karena pendaftar di jurusan IPA hanya 6.972, sehingga nomor maksimalnya hanya 109.55.06972.

Kemudian UB kebagian menyelenggarakan program IPC. Yaitu mulai nomor ujian 309.55.00001-309.55.04670. Meski nomor yang dijadwalkan sejak awal lebih, tapi kini menyesuaikan pendaftar di program IPC.

Sementara, untuk soal ujian kemarin sudah tiba. Soal itu sejumlah 20.447 plus 5 persen sebagai cadangan. Kemarin soal itu sudah dicek lalu disimpan di salah satu ruangan di UIN. Untuk menjaga keamanan, kunci ruangan itu dipegang oleh tiap perguruan tinggi; UIN, UM, dan UB. Maka jika ingini membuka ruangan harus ada pemegang kunci dari tiga lembaga itu. (jj)

Minggu, 21 Juni 2009

Jeblok UN di Kota Malang 1497 Siswa tak Lulus


1.497 Siswa Tak Lulus

UN SMP-MTs, Tingkat Kelulusan Menurun Dibanding Tahun Lalu

KRC,MALANG -
Kelulusan siswa SMP dan MTs di Kota Malang tahun ini jeblok. Prosentase kelulusan siswa menurun dibanding tahun lalu. Tahun ini yang tidak lulus sebanyak 1.497 siswa dari total 10.659 peserta ujian nasional (UN). Dengan jumlah itu, tingkat tingkat kelulusan UN hanya 85.9 persen. Sedangkan tahun lalu tingkat kelulusan mencapai 88,63 persen dari total peserta UN sebanyak 10.657 siswa.

Selain lebih banyak yang tidak lulus, dari Kota Malang tak satu pun yang masuk sebagai sekolah dengan rata-rata terbaik tingkat Jatim atau siswa terbaik untuk sepuluh besar Jatim. Justru yang ada hanya satu siswa terbaik urutan ketiga untuk sekolah swasta Jatim atas nama Steven Lukas G dari SMP Kolose Santo Yusup 1 dengan NUN 39,20. Meski demikian, untuk peringkat siswa terbaik se-Kota Malang, Steven hanya berada di peringkat ketiga di bawah Hesti Retno BA dari SMPN 5 dengan NUN 39,35 dan Ricky S. Putra dengan NUN 35,95.

Menanggapi jebloknya prestasi UN SMP yang jeblok ini, Kabid Dikmen Diknas Kota Malang Sugiharto merasa ada yang aneh. Karena, prestasi tertinggi untuk rata-rata NUN (nilai ujian nasional) terbaik justru diraih sekolah-sekolah yang selama ini tidak pernah muncul dalam berbagai ajang prestasi. Salah satunya sekolah di Tulungagung.

Tanpa bermaksud berburuk sangka atas penyelanggaraan UN di Tulungagung, kata Sugiharto, ada tanda tanya besar dengan prestasi sekolah di Tulungagung itu. "Karena rata-rata nilai sekolah itu 37. Itu kan berarti setiap siswa rata-rata mendapat nilai 9. Wah, hebat sekali," ujar lelaki berkumis tebal ini.

Dengan berseloroh dia mengatakan, Diknas Kota Malang akan menjalin kemitraan dengan Tulungagung untuk belajar cara meningkatkan NUN siswa. "Kalau perlu mereka diminta presentasi di Kota Malang," ujarnya sembari tersenyum.

Alasan Sugiharto, selama ini semua sekolah di Kota Malang banyak yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, tetapi toh nilainya tidak menjadi yang terbaik Jatim. Sedangkan di Tulungagung jarang muncul, ternyata hasil UN-nya luar biasa.

Sementara itu, pandangan lain diutarakan Dr Sutirjo, wakil kepala MTsN Malang 1 bidang kurikulum. Dia menilai bisa saja daerah lain lebih matang dalam menyiapkan siswanya menghadapi UN. Menurut dia, Kota Malang harus tetap konsisten untuk terus meningkatkan mutu pendidikan tanpa terlalu galau dengan apa yang dilakukan daerah lain. "Saya memilih untuk berpikiran positif saja, toh semuanya sudah terjadi," ujar Sutirjo, kemarin malam.

Dia sebenarnya juga heran dengan fenomena sekolah-sekolah di luar Malang. Tetapi jika dipikir lebih dalam, kata Sutirjo, bisa saja selama ini yang dipersiapkan sekolah-sekolah di Malang masih kurang. Menurut dia, semua seolah di Kota Malang tidak perlu larut dalam kekecewaan, tetapi harus semakin keras untuk berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya.

Empat SMP Swasta Luluskan 100 Persen

Sementara itu, SMP swasta di Kota Batu mampu bertarung dengan SMP negeri. Hasil UN yang diterima Dinas Pendidikan Kota Batu menyebutkan tak satu pun SMPN meluluskan siswa hingga 100 persen. Sebaliknya, empat SMP swasta meluluskan siswanya 100 persen. Yakni, SMP Al Izza, Taman Siswa, Al Irsyad, dan SMP Sulaiman. Di Kota Batu ada 20 SMP yang ikut UN. Empat di antaranya adalah SMPN dan sisanya swasta.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Mistin, mengatakan bahwa peserta UN 2.270 siswa. Siswa yang tak lulus 204 siswa atau angka kelulusan mencapai 91 persen. Angka kelulusan ini sendiri lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 90 persen. Mistin juga menjelaskan, ada satu SMP dengan angka tak lulus mencapai 50 persen. Sayang, dia tidak mau menyebutkan lembaga mana yang memiliki angka ketidaklulusan hingga 50 persen.

Sedangkan NUN (nilai ujian nasional) tertinggi tingkat SMP se-Kota Batu diraih Rizal David Dwi Cahyono asal SMPN 1 Kota Batu. Anak dari pasangan Cahyo Handiyono Irawan dengan Esti Purwaningrum itu mendapat nilai 39,40 dan ujian sekolah 140,87.

Rizal yang ditemui saat pelepasan siswa kemarin, mengaku kaget. Dia juga tidak menyangka hasil ujiannya tertinggi di Kota Batu. "Nggak nyangka Mas. Saya pikir hanya di sekolah," katanya, sambil tersenyum yang didampingi ibunya saat mengambil hasil ujian.

Sedangkan hasil UN SMP di Kabupaten Malang tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Tingkat kelulusannya 91 persen. Dari 21.968 siswa yang ikut UN, 2.004 siswa tidak lulus. Sedangkan dari 66 SMPN, 21 di antaranya meluluskan siswanya 100 persen.

Sedangkan untuk swasta, dari 194 lembaga, 75 di antaranya mengalami kelulusan hingga 100 persen. "Paling banyak siswa yang tidak lulus berada di daerah terpencil. Untuk perkotaan, sekolahan swasta," kata Kadiknas Kabupaten Malang Suwandi, saat ditemui kemarin.

Sedangkan penyebab banyaknya siswa yang tidak lulus ada berbagai faktor. Di antaranya, karena pengaruh game di internet maupaun play station yang mulai marak. Hal itu berdasarkan pantauan diknas saat menanyakan masalah tersebut kepada kepala sekolah. (li)

Sekitar 170 Warga gubuk Klakah Diberikan Pengobatan Gratis


Keterangan Foto : Pose bersama para dokter PSPDG FKUB dengan pengurus PDGI Malang raya.(ard)




KRC, Campus
Sekitar 170 warga desa Gubuk Klakah Kecamatan Poncokusumo mengikuti pengobatan secara gratis, mereka sebagian besar mengalami gangguan penyakit gigi dan mulut. Pengobatan gratis yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Dokter Gigi (PSPDG) yang bekerjasama dengan PDGI Malang Raya berlangsung Minggu (21/06) di Balai Desa Gubuk Klakah Poncokusumo Kab Malang.
drg.M. Chair Effendi,SU,SpKGA Ketua PSPDG FKUB menyampaikan bahwa, para calon dokter yang sedang studi di FKUB itu perlu terjun kemasyarakat, agar mengetahui secara persis bagaimana melayani pasien dengan baik, sehingga nantinya mereka keluar sudah siap, tidak canggung lagi untuk memberikan pelayanan. Baksos dari PSPDG ini akan dijadikan agenda tahunan, tentunya akan dicarikan beberapa daerah yang masyarakatnya butuh bantuan pengobatan murah dan gratis. Hal senada juga disampaikan drg.Wiwien Windrati Ketua PDGI Cabang Malang Raya, bahwa karena di FKUB sudah ada program studi Gigi maka PDGI akan semakin sering turun ke masyarakat untuk Baksos secara gratis, tentunya m lebih banyak pada penyakit Gigi dan mulut.
Sementara drg.R.Setyohadi, MS Ketua panitia menyampaikan bahwa pengobatan gratis awalnya ditargetkan minim 150 orang, tapi tampaknya cukup antusias masyarakat sehingga jumlahnya cukup banyak dan mereka sangat senang, karena untuk baksos kususnya penyakit gangguan pada gigi dan mulut cukup jarang, sedangkan yang sering penyakit yang sifatnya umum. Sekitar 50 tenaga medis diturunkan untuk mengikuti baksos terdiri darai mahasiswa PSPDG FKUB,dosen dan tenaga medis dari Puskesmas Poncokusumo.
Kades Gubuk Klakah HM. Dimyati menyampaikan bahwa masyarakat Gubuk Klakah menyambut baik Baksos PSPDG FKUB, bahkan sempat terlontar bahwa masyarakat membutuhkan tenaga dokter, untuk membantu peningkatatan pelayanan di Puskesmas Kecamatan Poncokusumo.” Kalau saya liat dari jumlah warga semakin banyak, sudah saatnya di Puskesmas ditambah tenaga dokternya,” tandas Dim.
Bahwa semakin bertambahnya penduduk tentunya diperlukan tenaga medis di Puskesmas agar bisa meningkatkan layanan kesehatan,” tambah Kades seraya menyampaikan bahwa penduduk desanya saat ini mencapai 3200 jiwa. (ar)

Jumat, 24 April 2009

Rektor UB Wisuda 1036 Orang Wisudawan


Media Center, Fkub
Universitas Brawijaya Malang mewisuda 1036 orang wisudawan termasuk 95 orang wisudawan dari PPD, PSIK, PSG dan 22 Program S2 dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, yang dilepas dan diwisuda oleh Rektor Unibraw Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito secara bersamaan Sabtu (25/04) kemarin di gedung Samata Krida.
Dijelaskan Prof. Yogi dalam sambutanya bahwa saat ini UB telah mengembangkan Job Placement Centre, baik ditingkat Universitas Maupun Fakultas , untuk membantu para lulusan mendapatkan lapangan pekerjaan. Melalui kerjasama dengan berbagai instansi , negeri maupun swasta baik di dalam maupun di luar negeri serta berbagai pembekalan yang diberikan lulusan baru, Prof Yogi berkeyakinan para lulusan UB tidak akan kesulitan untuk mencari lapangan pekerjaan dan akan bisa mam pu bersaing di masyarakat. Pengalaman saat ini lulusan UB sebagian besar mampu unggul bersaing dalam mendapatkan pekerjaan.
Dikatakan juga bahwa dengan predikat Akreditasi Instituisi A yang tidak semua perguruan tinggi memperoleh predikat tersebut , sehingga semakin membantu para lulusan UB untuk bersaing dalam memperoleh pekerjaan.
Sementara tercatat Tiga orang lulusan dari jurusan Program Studi pendidikan dokter mendapatkann predikat Cumlaude diantaranya dr.Sri Fauziah dengan IPK. 3,56, dr. Andi Irawan IPK 3.55 dan dr. Mona Yuliari dengan IPK. 3.54 sedangkan untuk Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) terdapat 28 lulusan yang mendapatkan predikat Cumloude diantaranya Abu Hanifah.S.Kep dengan IPK.3.88, Ni Putu Sumartini, S.Kep IPK. 3.88, Nora Indrawati IPK. 3.80.(eas)